Minggu, 24 Juni 2012

Augmented Reality

Realitas tambahan atau sering dikenal sebagai augmented reality (AR) adalah sebuah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi maupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.

Ronald T. Azuma (1997) berpendapat bahwa augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan yang efektif.

Objek maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan alat inderanya sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah mampu sebagai alat yang dapat membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata. Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, realitas tertambah juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.


Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, saat ini realitas tertambah juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam. Ada beberapa perangkat yang digunakan dalam penampilan augmented reality ini, diantaranya :
  • Head Mounted Display

Terdapat dua tipe utama perangkat Head Mounted Display (HMD) yang digunakan dalam aplikasi realitas tertambah, yaitu opaque HMD dan see-through HMD. Keduanya digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan dan memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
  • Opaque Head-Mounted Display

Ketika digunakan di atas satu mata, pengguna harus mengintegrasikan padangan dunia nyata yang diamati melalui mata yang tidak tertutup dengan pencitraan grafis yang diproyeksikan kepada mata yang satunya. Namun, ketika digunakan menutupi kedua mata, pengguna mempersepsikan dunia nyata melalui rekaman yang ditangkap oleh kamera. Sebuah komputer kemudian menggabungkan rekaman atas dunia nyata tersebut dengan pencitraan grafis untuk menciptakan realitas tertambah yang didasarkan pada rekaman.
  • See-Through Head-Mounted Display

See-through HMD menyerap cahaya dari lingkungan luar, sehingga memungkinkan pengguna untuk secara langsung mengamati dunia nyata dengan mata. Selain itu, sebuah sistem cermin yang diletakan di depan mana pengguna memantulkan cahaya dari pencitraan grafis yang dihasilkan komputer. Pencitraan yang dihasilkan merupakan gabungan optis dari pandangan atas dunia nyata dengan pencitraan grafis.
  • Virtual Retinal Display

Virtual retinal displays (VRD), atau disebut juga dengan retinal scanning display (RSD), memproyeksikan cahaya langsung kepada retina mata pengguna.Tergantung pada intensitas cahaya yang dikeluarkan, VRD dapat menampilkan proyeksi gambar yang penuh dan juga tembus pandang, sehingga pengguna dapat menggabungkan realitas nyata dengan gambar yang diproyeksikan melalui sistem penglihatannya. VRD dapat menampilkan jarak pandang yang lebih luas daripada HMD dengan gambar beresolusi tinggi. Keuntungan lain VRD adalah konstruksinya yang kecil dan ringan.
  • Tampilan Berbasis Layar

Sistem berbasis layar dapat memproyeksikan gambar kepada pengguna menggunakan tabung sinar katode atau dengan layar proyeksi. Dengan keduanya, gambar stereoskopis dapat dihasilkan dengan mengamati pandangan mata kiri dan kanan secara bergiliran melalui sistem yang menutup pandang mata kiri selagi gambar mata kanan ditampilkan, dan sebaliknya.

Referensi :

http://stti.i-tech.ac.id/index.php/berita-it/14-berita-it/139-sekilas-tentang-augmented-reality

http://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_tertambah

Virtual Reality


Virtual reality merupakan sebuah simulasi pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang diterapkan untuk melihat objek agar terlihat secara nyata dengan menggunakan komputer, dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu. Dengan teknologi ini, pengguna dibuat seolah-olah terlibat secara fisik dengan objek tersebut. Teknologi ini dikenal sebagai "virtual reality" [kenyataan maya], "virtual world" [dunia maya], atau "virtual environment" [lingkungan maya]. Sejak beberapa tahun lalu, kata "immersive'' [tenggelam] telah mulai digunakan di depan istilah "virtual reality" [kenyataan maya], yang mencerminkan keadaan bahwa mereka yang menyaksikan kenyataan maya benar-benar tenggelam dalam apa yang sedang mereka alami. Ciri terpentingnya adalah menggunakan perangkat yang dirancang untuk tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan orang yang merasakan dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah nyata.


Pemanfaatan virtual reality di dalam lingkungan kehidupan manusia semakin marak dan berkembang dengan pesat.Berbagai bidang telah terbantu dengan adanya penerapan secara 3 dimensi dengan menggunakan teknologi ini, seperti peramu obat, arsitek, pekerja medis, dan bahkan orang awam dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang meniru dunia nyata. Sebagai contoh, pilot dapat menggunakan sistem virtual reality untuk melakukan simulasi penerbangan sebelum melakukan penerbangan yang sesungguhnya.
Dari contoh tersebut, penjelasan sistem dunia maya ini didasarkan pada panca indra manusia. Misalnya, ketika pengguna sistem dunia maya memakai sarung tangan khusus, perangkat di dalam sarung tangan tersebut mengalirkan sinyal-sinyal ke ujung-ujung jari. Ketika sinyal-sinyal ini diteruskan ke dan ditafsirkan oleh otak, pengguna tersebut merasakan bahwa dirinya sedang menyentuh kain sutra atau vas bunga yang penuh hiasan, lengkap dengan seluruh pernak pernik pada permukaannya, meskipun benda semacam itu pada kenyataannya tidak ada di sekitarnya.

Peranti Virtual Reality
Virtual reality menggunakan peralatan-peralatan yang dinamakan glove, headset, dan walker.  
  • Glove
adalah peranti masukan yang dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke sistem virtual reality.
  • Headset
adalah peranti yang berfungsi untuk memonitor gerakan kepala. Selain itu, peranti inilah yang memberikan pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai melihat dunia nyata. 
  • Walker
adalah peralatan yang dimaksudkan untuk memantau gerakan kaki. Peralatan ini dapat digunakan untuk mengatur kaki pemakai agar merasakan beban seperti kalau melangkah dalam dunia nyata. Sebagai contoh, kaki akan terasa berat untuk melangkah ketika pemakai sedang menghadapi dunia semu berupa rawa atau medan berlumpur.
Ketiga piranti ini digunakan untuk mewujudkan suasana yang menyerupai dunia nyata.

Cara Kerja Virtual Reality
Cara kerja sistem virtual reality pada prinsipnya adalah Pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis.

Referensi :

Do As Infinity / 真実の詩(Shinjitsu no Uta)



Lirik :

Akaku nijimu taiyou wa subete wo
Terashite kita ima mo mukashi mo
Kono yuuyami ni egaiteru souzou wa
Hatashite kono te ni oe nai mono na no ka?

Motto ima ijou ni hadaka ni natte
Ikite yuku sube oshiete yo
Hon no sukoshi dake watashi wo yogoshite
Sou yatte hitori kizutsuitari
Mawari wo nakushita to shitemo
Shinjitsu no uta wa kono mune ni nagare

Arasoi wa mada tsudukun darou
Dono michi ima ga taisetsu na no sa
Gamushara ni natte miotoshite kita mono
Tatoeba dareka no yasashii hohoemi mo

Eien wo shireba donna kurayami mo
Itami mo itsuka kiete
Sou yatte ima wa watashi wo yogoshite
Zutto mukashi mita tenkuu no shiro ni
Itsuka wa tadoritsukeru
Shinjitsu no uta wo michishirube ni shite

Eien wo shireba donna kurayami mo
Itami mo itsuka kiete
Shinjitsu no uta wa kono mune ni nagare

Motto ima ijou ni watashi wo yogoshite
Hon no sukoshi dake watashi wo yogoshite

Shinjitsu no uta wo michishirube ni shite