Senin, 08 Oktober 2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


 
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya. Misalnya literatur Orlizty, Schmidt, dan Rynes yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan.

Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:
  • Sumberdaya Manusia
Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan, terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan.
  • Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan susah payah dapat saja musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan--yang semuanya merupakan komponen CSR--pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.
  • Membedakan Merek
Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat. Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu--biasanya yang terkait dengan produknya--yang bisa disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu. 

Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang.
  • Ijin Usaha
Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian mereka dapat menghindari intervensi.
  • Motif Perselisihan Bisnis
Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan.

Contoh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sebagai contoh tanggung jawab sosial perusahaan terdapat pada contoh pada pembahasan artikel saya sebelumnya yaitu perusahaan PT. PLN (Persero).

Dalam kerangka CSR, PT. PLN (Persero) sebagai suatu perusahaan seyogianya tidak hanya memiliki perhatian pada aspek ekonomi, namun juga pada aspek sosial dan lingkungan.  Perhatian ini secara eksplisit telah dinyatakan dalam visi dan misi PT. PLN (Persero).  Akan tetapi, PT. PLN (Persero) dituntut tidak hanya sekedar memperhatikan ketiga aspek tersebut, lebih dari itu sampai sejauh mana PT. PLN (Persero) telah menempatkan suatu keseimbangan diantara ketiga aspek tersebut dalam aktivitasnya, karena ketiganya sesungguhnya saling tergantung dan saling mempengaruhi secara sistem.  Untuk menjawab hal tersebut, PT. PLN (Persero) perlu melaksanakan CSR.  Sampai sejauh ini PT. PLN (Persero) telah mengimplementasikan CSR.  Visinya, “terwujudnya keharmonisan hubungan PLN dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PLN dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat”.  

Misi CSR PLN adalah :
- Membantu pengembangan dan kemampuan masyarakat agar dapat berperan dalam pembangunan
- Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan jalan program community empowerment
- Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan
- Berperan aktif dalam mendorong tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas hidup dengan jalan penggunaan listrik pada siang hari untuk industri rumah tangga dan pengembangan desa mandiri enrgi, dan
- Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian alam.

Pada aras kebijakan program, implementasi CSR PLN dikategorikan sebagai kebijakan komersial dan sosial.  Dalam kebijakan komersial CSR PLN diarahkan kepada :
- Menjamin penyediaan tenaga listrik yang andal dan berkualitas
- Memperbaiki efisiensi
- Memperoleh laba untuk menjamin kelangsungan bisnis, dan
- Pembinaan lingkungan dan mitra. 

Selanjutnya, dalam kebijakan sosial diarahkan kepada:
- Penyediaan tenaga listrik untuk semua lapisan masyarakat dan semua daerah, dan
- Tarif diatur supaya terjangkau masyarakat.

Dalam mengimplementasikan CSR, PT. PLN (Persero) baik secara internal maupun eksternal akan dipengaruhi “faktor-faktor apa yang mendorong PT. PLN (Persero) melaksanakan CSR ?”  Sampai sejauh ini, apapun jawaban mengenai faktor-faktor tersebut di atas baik yang bersifat internal maupun eksternal, diperkirakan erat kaitannya dengan :
- CSR masih diartikan berbeda-beda oleh banyak pihak
- Miskonsepsi terhadap CSR
- Perdebatan antara CSR sebagai tanggung-jawab yang mandatori atau voluntary
- Pertanyaan, sampai sejauh mana korelasi antara kinerja sosial dan lingkungan perusahaan dengan kinerja finansialnya
- Kecenderungan bahwa investasi sosial perusahaan dapat menimbulkan moral hazard berupa perilaku korup lembaga-lembaga pemerintah, dan
- Pertanyaan, apakah CSR sama dengan community development.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, CSR secara konseptual dan empiris bersifat komprehensif.  Manajer dan staf PT. PLN (Persero) dalam konteks CSR dituntut tidak hanya pada satu bidang tertentu saja, namun menuntut kemampuan untuk berfikir secara sistem (system thinking), yaitu memiliki perspektif bahwa CSR bagian dari sistem, saling bergantung dengan unit-unit lain dalam sistemnya meliputi lingkungan, masyarakat, konsumen, karyawan, pemasok, pemerintah, dan stakeholder lainnya.Dengan memiliki pemahaman ini, diharapkan PT. PLN (Persero) akan mampu merancang dan mengimplementasikan CSR secara strategik.  Artinya, mampu menjadi solusi terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ada, dan pada saat yang sama mampu mendukung pencapain tujuan perusahaan dengan lebih efektif dan efisien dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.


Sumber Referensi :
- http://anaiiamoii.blogspot.com/2010/09/tanggung-jawab-sosial-manajer.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar